Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyelenggarakan International Conference on Materials Science and Technology (ICMST) 2010 yang digelar di Auditorium Graha Widya Bakti Puspiptek, Serpong pada hari Rabu, 20 Oktober 2010. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata tersebut merupakan forum ilmiah para peneliti, akademisi dan praktisi dalam mengkaji dan mendiskusikan perkembangan mutakhir di bidang iptek material.
Dalam sambutannya Menristek menekankan bahwa kehidupan masyarakat kita di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari produk berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi material. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 230 juta jiwa dan terus berkembang, kebutuhan terhadap barang seperti televisi, telepon genggam hingga kendaraan bermotor sangatlah besar. Barang-barang kebutuhan tersebut dibentuk dari material mulai dari material dasar seperti plastik, logam, dan keramik hingga material maju yang memiliki fungsionalitas yang tinggi seperti logam campuran, polimer konduktif dan keramik komposit. Namun Menristek menyayangkan peluang pasar yang besar tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal oleh industri dalam negeri. “Hanya sedikit material yang yang menyusun komponen perangkat-perangkat tersebut yang diproduksi dari pabrik-pabrik yang ada di Indonesia”, ujar Menristek.
Menristek melanjutkan, tingginya permintaan pasar terhadap produk material tersebut merupakan tantangan bagi kita semua untuk mensinergikan proses produksi industri dalam negeri dengan aktivitas litbang agar sumber daya alam kita yang melimpah dapat diolah menjadi material yang dibutuhkan oleh industri. Menristek meyakini Indonesia memiliki SDM yang melimpah dan terbukti kapabilitasnya dalam litbang di bidang material. “Selama ini kita selalu mengekspor bahan baku yang mentah. Dengan terjadinya sinergi antara industri dan pelaku litbang, kita akan mampu mengekspor material yang telah jadi dan tentu saja memiliki nilai tambah yang lebih tinggi”, tegas Menristek.
Material sains dan teknologi merupakan ilmu multidisplin baik dari ilmu dasar kimia, fisika, biologi, farmasi maupun aplikasi di bidang teknologi kesehatan, industry, obat-obatan dan pertanian. Pada ajang ICMST 2010 ini, forum difokuskan untuk membahas nano-material, nano-teknologi, dan energi baru-terbarukan. Akan dibicarakan pula status terkini perkembangan neutron dunia, serta hasil riset yang ada. Pada bidang solid state ionics yaitu bidang baru dalam ilmu material yang mempelajari pergerakan ion dalam bahan, seperti litium dalam komponen baterai katoda, menjadi trend yang mendunia. Pencarian material baru untuk baterai isi ulang masih terus dilakukan. Kemajuan teknologi masa depan baterai lapisan tipis, yang dapat dipasang langsung pada panel/chip (on board power source) adalah tantangan lain dibidang ini. Pemanfaatan teknik neutron untuk mengkaji litium ion baterai, sangatlah tepat, karena pergerakan ion litium yang merupakan atom ringan ini dapat dikaji dengan teknik ini.
Kegiatan ICMST 2010 tersebut dihadiri 60 peserta dari luar negeri yang merupakan pakar teknologi material dari Jepang, Singapura, Australia, India, Malaysia, Jerman, Vietnam dan Thailand. Adapun peserta dari dalam negeri yang jumlahnya lebih dari 100 orang berasal dari perguruan tinggi dan lembaga litbang pemerintah. Dalam kegiatan ICMST ini, akan dipresentasikan 150 abstrak dan terdapat pula 100 publikasi ilmiah internasional yang akan diterbitkan, baik dalam bentuk jurnal ilmiah nasional, internasional, maupun prosiding ICMST.
Kegiatan ini ditutup dengan peresmian pembentukan Material Research Society (MRS) indonesia yang disaksikan oleh Prof. Chowdary, yang merupakan President International Union of Material Research Society. (munawir)