Kemacetan menjadi menjadi permasalahan transportasi yang serius di Yogyakarta. Seperti di kota-kota besar lainnya, kemacetan diakibatkan rasio pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan infrastruktur jalan. Sekitar 200-300 unit mobil dan 6000 sepeda motor bertambah setiap bulannya. Sebagai salah satu solusi transportasi massal, bus listrik yang dibuat oleh Puslit Teknologi Listrik dan Mekatronika LIPI Bandung dan Pusat Teknologi Industri Sistem Transportasi BPPT akan beroperasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal tersebut dibahas pada rapat koordinasi menjelang Ujicoba Bus Listrik di Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY, pada Rabu, 3 April 2013. Rapat tersebut dihadiri perwakilan dari Kementerian Ristek, LIPI, BPPT, PT. PLN, UGM, serta perwakilan dari Pemkot Yogyakarta dan Pemprov DIY. Rapat ini membahas tentang berbagai aspek dalam rangka menyiapkan ujicoba bus listrik di DIY yg rencananya akan diresmikan langsung oleh Mennegristek dan Gubernur DIY dalam waktu dekat.
Menurut Staf Ahli Mennegristek bidang Teknologi Transportasi dan TIK, Hari Purwanto, bus listrik LIPI yg menggunakan tenaga baterai dan berkapasitas 12 orang tersebut akan melayani wisatawan yang ingin berkeliling di seputar kawasan keraton dan alun-alun DIY. Tempat pengisian (Charging Point) daya baterai bus Listrik akan ditempatkan di Taman Pintar yang sekaligus menjadi pickup point untuk penumpang bus tersebut.
Sementara itu bus listrik buatan BPPT akan digunakan sebagai armada Transjogja. Sebagai tahap awal, bus listrik BPPT akan beroperasi di kawasan kampus UGM. Berbeda dengan bus listrik yg dibuat LIPI, bus listrik BPPT tersebut mengambil tenaga listrik dari jaringan kabel di atas jalur bus, dengan sistem electric trolley bus. Tahun ini bus listrik BPPT tersebut akan melalui serangkaian ujicoba di kawasan Puspiptek Serpong dan diharapkan tahun depan sudah dapat beroperasi, sambil menunggu hasil kajian tekno-ekonomi dan sosial yang dilakukan UGM.
“Kementerian Ristek beserta LPNK Ristek mendukung Yogyakarta sebagai kota dan provinsi pertama yang mengaplikasikan transportasi hijau”, ujar Hari Purwanto.
Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, yang ditemui setelah Rapat tersebut, menyampaikan kegembiraannya dengan rencana tersebut dan berharap solusi ini dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Yogyakarta.
“Kami berterima kasih atas rencana ini. Kami memang merindukan sistem transportasi hijau”, ujar Haryadi.
Setelah rapat tersebut, Walikota Yogyakarta bersama tim dari Kementerian Ristek mengunjungi Taman Pintar dan melakukan simulasi rute di kawasan alun-alun dan keraton DIY. Tim dari Kementerian Ristek terdiri dari Staf Khusus Mennegristek, Zulkifli Halim; Staf Ahli Mennegristek bidang Teknologi Transportasi dan TIK, Hari Purwanto; Asdep Iptek Pemerintah; Pariatmono Soekamdo; dan Asdep Iptek Industri Besar, Alvini Pranoto. (munawir)