Sebanyak 12 orang delegasi dari Timor Leste berkunjung ke Business Innovation Center (BIC) di Puspiptek Serpong, pada Senin, 28 Oktober 2013. Delegasi tersebut merupakan para pejabat dari Institute of Business Development Support (IADE) yang merupakan salah satu lembaga di bawah Kementerian Promosi Sektor Swasta Timor Leste. Delegasi dipimpin langsung oleh Hernani Viterbo C. Soares, selaku Direktur Executive IADE dan didampingi oleh Annabelle Skof dari Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Menurut Hernani, Timor Leste mempunya potensi yang besar untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, namun Timor Leste masih menghadapi permasalahan di bidang pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk mendukung ide-ide dan peluang bisnis yang akan dikembangkan. “Kita belum punya kemampuan untuk mengembangkan komersialisasi dan intermediasi teknologi, maka dari itu kita ingin melihat BIC secara lebih dekat, berdiskusi lebih dalam mengenai potensi dan peluang kerjasama yang bisa kita lakukan,” ujar Hernani.
Hernani melanjutkan bahwa saat ini IADE mendapatkan bantuan dari ILO Dalam bentuk program Business Opportunities and Support Services (BOSS), yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah, meningkatkan pelayanan pemerintah dan menciptakan lapangan kerja berkualitas di perdesaan dengan memperluas akses pasar bagi UKM, memperkuat kontraktor lokal dan meningkatkan penyediaan layanan pengembangan usaha. Hernani berharap program BOSS tersebut dapat menjadi fokus kerjasama dengan Indonesia, dan kemudian dapat ditingkatkan menjadi kerjasama bilateral.
Asdep Jaringan Penyedia dengan Pengguna Kementerian Ristek, Sri Setiawati, sebagai pengelola kawasan Puspiptek menyambut baik kunjungan delegasi dari IADE Timor Leste ke Puspiptek. Sri menjelaskan kepada delegasi bahwa kawasan Puspiptek awalnya merupakan kawasan pendukung industri strategis. Dan saat ini, sesuai dengan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Puspiptek diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia melalui pengembangan inovasi di beberapa fasilitas iptek yang terdapat di dalam kawasan Puspiptek. Sri berharap kerjasama antara IADE dengan BIC dapat direalisasikan dengan baik. “Agar kerjasama ini efektif, sebaiknya dipetakan dulu antara kebutuhan di lapangan dengan kemampuan teknologi yang bisa diimplementasikan,” ujar Sri.
Kristanto Santosa, Direktur BIC, memaparkan tentang sejarah dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BIC. Menurut Kristanto, BIC didirikan untuk mengembangkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis (ABG, Academician, Business, and Government) dalam hal inovasi yang sampai saat ini belum optimal. BIC memberikan layanan umum dalam bentuk konsultasi inovasi, maupun layanan yang spesifik untuk kalangan swasta/bisnis, akademisi dan pemerintah. Selain itu BIC juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan publikasi seperti pameran, seminar dan workshop serta menerbitkan buku direktori 100+ Inovasi Indonesia paling prospektif setiap tahunnya. (munawir)