Presiden Republik Austria, Y.M. Heinz Fischer, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 9-10 November 2010. Selain membawa Ibu Negara Austria dan beberapa angggota kabinetnya, Presiden Fischer juga membawa sekitar 50 orang pengusaha Austria. Selama kunjungannya tersebut, Presiden Austria didampingi oleh Menristek Suharna Surapranata yang bertindak sebagai Minister in-attendance.
Pada hari pertama kunjungan, Setelah upacara penyambutan kenegaraan di Istana Negara, Presiden Austria dan Menristek melakukan peninjauan ke Istana Bogor. Pada kesempatan tersebut, Presiden Austria beserta rombongan turut berkunjung melihat ratusan koleksi anggrek di Taman Anggrek, Kebun Raya Bogor.
Pada hari kedua kunjungannya di Indonesia, Presiden Austria berkesempatan mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal yang letaknya bersebelahan. Di Masjid Istiqlal, Presiden Austria yang disambut Imam Masjid Ali Mustafa Yaqub, bahkan diberi kesempatan untuk menabuh bedug yang terletak di pelataran masjid. Dari masjid Istiqlal, Presiden Austria kemudian melanjutkan perjalanan menuju lokasi pembangunan gedung Kedutaan Besar Austria yang baru di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat.
Sementara itu, di kesempatan yang terpisah, Ibu Negara Austria Margit Fischer didampingi ibu Menristek, Elidiah Widyawati mengunjungi pameran tekstil di Wisma Negara. Pada kunjungan tersebut Ibu Negara Ani Yudhoyono memperkenalkan berbagai jenis koleksi kain dan kerajinan dari seluruh pelosok nusantara kepada Ibu Negara Austria.
Rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Austria tersebut, ditutup dengan Indonesia-Austria Economic Forum yang dihadiri lebih dari 200 orang pengusaha dari Indonesia dan Austria. Secara spesifik, Presiden Austria menyampaikan tawaran kerjasama untuk membangun pembangkit listrik tenaga air atau hydropower di Indonesia. “Energi alternatif salah satunya hydropower adalah keunggulan Austria dan kami menawarkan kerjasama di bidang ini dengan Indonesia,” ujar Heinz.
Selain kerjasama di bidang hydropower tersebut, Austria juga menawarkan beberapa kerjasama di bidang transportasi perkeretaapian, pengembangan rumah sakit dan pelayanan kesehatan, pengolahan air limbah serta penyediaan sistem komunikasi dan informasi di bidang perhubungan udara. (munawir)