Gempa bumi dahsyat berkekuatan 5,9 Mw dan 6,2 Mw melanda pesisir barat Pulau Sulawesi dua hari berturut-turut, pada tanggal 14 Januari 2021 pukul 14:45 WITA dan tanggal 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA. Pusat gempa berada di 7 km timur laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian besar bagian barat Pulau Sulawesi hingga pantai timur Kalimantan.
Gempa bumi tersebut selain menimbulkan korban jiwa juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur pada rumah warga, kantor pemerintahan dan juga perguruan tinggi. Untuk membantu penanganan bencana gempa tersebut, LLDIKTI Wilayah IX mengkoordinir penyaluran bantuan dari Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Sulawesi. Bantuan dari LLDIKTI difokuskan untuk recovery dampak gempa terhadap PTS.
Sebelum menyalurkan bantuan tersebut, LLDIKTI telah melakukan peninjauan sebanyak dua kali pada akhir bulan Januari dan bulan April 2021. Peninjauan yang dipimpin langsung oleh Kepala dan Sekretaris LLDIKTI Wilayah IX untuk melihat langsung kondisi kampus yang akan mendapatkan bantuan serta mengidentifikasi kebutuhan dari masing-masing kampus yang akan dibantu.
Pada hari Jumat, 28 Mei 2021, Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Prof. Jasruddin memimpin rapat koordinasi untuk membahas distribusi bantuan recovery pasca gempa tersebut. Pada pertemuan itu, diputuskan bantuan akan disalurkan dalam bentuk renovasi ruang kelas dan bantuan peralatan laboratorium yang akan didistribusikan kepada empat perguruan tinggi terdampak, yaitu Univeritas Tomakaka Mamuju, STIE Muhammadiyah Mamuju, Stikes Andini Persada Mamuju dam Institut Bisnis dan Kesehatan Fatimah Mamuju.
Pada kesempatan itu, Prof. Jasruddin juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh PTS yang telah berkontribusi, khususnya kepada LLDIKTI Wilayah III Jakarta yang juga menyalurkan bantuannya melalui Program Recovery LLDIKTI Wilayah IX.