Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohamad Nasir menghadiri peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-89 dan Launching Muktamar ke 33 yang digelar di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya Jakarta pada Hari Sabtu, 31 Januari 2015. Pada kesempatan tersebut, Menristekdikti bersama beberapa Menteri Kabinet kerja lainnya menandatangani Memorandum of Understanding dengan PBNU terkait kerjasama di bidang pemberdayaan masyarakat.
Wapres RI, Jusuf Kalla yang turut hadir menyaksikan penandatanganan MoU tersebut dalam sambutannya mengajak Nahdlatul Ulama mengedepankan ajaran yang moderat demi menghilangkan radikalisme dengan memikirkan kemajuan Islam yang bisa menjadi referensi dunia internasional. Dengan menjadikan Indonesia pusat pemikiran Islam, kata Kalla, maka Indonesia isa menjadi pusat referensi pemikiran Islam yang moderat dan mengambil jalan tengah dalam menyelesaikan pertikaian.
Pada kesempatan tersebut, Ketua PBNU, Said Aqil Siradj, memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh yang dianggap berjasa terhadap perkembangan NU, salah satunya kepada Muhammad Kalla yang merupakan orang tua dari Wapres RI, Jusuf Kalla. Acara ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian 23 perguruan tinggi NU secara simbolis oleh Wapres Jusuf Kalla.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat negara seperti Ketua MPR, Zulkifli Hasan; Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri; Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi; Menteri Desa dan PDT, Marwan Ja’far; Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa; dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. (munawir)