Kawasan Asia Pasifik yang strategis memungkinkan kawasan ini berpengaruh dan memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian global. Negara-negara di kawasan tersebut yang tergabung dalam Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) terus melakukan sinergi dalam berbagai bidang kerjasama untuk meningkatkan kapasitas masing-masing ekonomi anggota APEC dan kawasan secara keseluruhan. Khusus untuk bidang iptek, riset dan inovasi, pada tahun ini dibentuk APEC Policy Partnership on Science, Technology and Innovation (PPSTI) yang dipimpin oleh Indonesia hingga tahun 2015.
Dalam rangkaian pertemuan APEC Senior Official Meeting 3 yang diselenggarakan di Medan sejak tanggal 22 Juni hingga 6 Juli 2013 mendatang, ekonomi anggota APEC PPSTI kembali melakukan pertemuan yang kedua pada tanggal 1-2 Juli 2013. Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, yang hadir membuka pertemuan tersebut menyampaikan bahwa pertemuan APEC PPSTI pertama di Surabaya pada April 2013 silam telah membentuk tiga sub-group yaitu Building Science Capacity (CAPACITY), Promoting an Enabling Environment for Innovation (INNOVATION), dan Enhancing Regional Science and Technology Connectivity (CONNECTIVITY). “Saya sangat senang dengan dibentuknya tiga sub-grup ini, karena ketiga aspek ini (Capacity, Innovation, Connectivity) adalah elemen yang penting bagi masing-masing ekonomi APEC maupun kawasan Asia Pasifik untuk membentuk karakternya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan regional,” ujar Menristek.
Menristek juga menambahkan bahwa bidang-bidang kerjasama yang telah diidentifikasi pada pertemuan PPSTI pertama yaitu : (i) Life Sciences, including Health, Medicine and Biotechnology; (ii) Alternative and Renewable Energy; (iii) Waste Water Management; (iv) ICT and Digital Divide issu; dan (v) Food and Agriculture, sejalan dengan beberapa bidang fokus pengembangan iptek di Indonesia, sehingga kesempatan Indonesia sebagai pemimpin APEC PPSTI perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan iptek nasional. “Saya berharap pertemuan ini dapat menghasilkan Rencana Aksi Strategis APEC PPSTI 2013 – 2015, meliputi pemilihan topik kerjasama regional, penyusunan rencana aksi, berdasarkan kelompok sub group (Capacity, Innovation, Connectivity) tersebut,” ujar Menristek.
APEC PPSTI yang merupakan transformasi dari APEC Industrial Science and Technology Working Group (APEC ISTWG) dibentuk untuk mendukung perkembangan kerjasama iptek di kawasan regional APEC, serta menentukan kebijakan inovasi regional dari masing-masing anggota APEC. Karena APEC PPSTI merupakan forum utama komunitas iptek APEC maka, forum ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama diantara ABG (academicians-business-government) dalam bidang iptek dan inovasi. PPSTI disarankan untuk melibatkan pihak swasta dari sejak awal penentuan rencana aksi, untuk mendukung penetrasi teknologi, diseminasi dan komersialisasi iptek di seluruh masyarakat APEC. (munawir)