Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang Ke-56 tahun 2014 diselenggarakan di Gedung Graha Widya Bakti Puspiptek Serpong, pada hari Jumat 5 Desember 2014. Tema HUT Batan kali ini adalah “Melalui Penguasaan Iptek Nuklir Batan Berkontribusi bagi Indonesia dalam Kemandirian Pangan dan Energi”.
Menristekdikti, Mohamad Nasir yang hadir pada peringatan tersebut, menyatakan dukungan dari Kementerian RIset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada pengembangn iptek nuklir untuk kesejahteraan masyarakat. Menristekdikti bahkan menantang Batan, sebagai pionir untuk segera merealisasikan pemanfaatan nuklir untuk pembangkit energi. “Batan harus menjadi motor berdirinya PLTN di Indonesia”, ujar Mohamad Nasir
Mohamad Nasir mendorong rencana pembangunan Reaktor Daya Eksperimental atau PLTN mini dapat segera diwujudkan. Namun Mohamad Nasir berpesan agar Batan selalu intensif melakukan edukasi kepada publik tentang aspek keamanan dan keselamatan PLTN. Bila PLTN Mini sudah terbangun, Mohamad Nasir meminta agar fasilitas tersebut dapat diakses oleh masyarakat untuk melihat langsung operasional PLTN. Harapannya bila masyarakat sudah menerima, maka PLTN skala besar dapat dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat. “Kalau 2017 sudah bisa beroperasi, 2018 dan 2019 kita kenalkan ke masyarakat, 2020 kita sudah bisa siap membangun PLTN dengan daya yang lebih besar, target kita di masa datang PLTN bisa berkontribusi sampai 10 GW”, ujar Mohamad Nasir.
Pada kesempatan tersebut, Batan memberikan anugerah kepada Mohamad Nasir sebagai “Keluarga Besar Batan ” dengan pemberian kartu tanda pengenal yang didalamnya terdapat chip yang berguna untuk akses masuk ke seluruh kawasan nuklir yang ada di Batan. Selain itu, Batan juga menganugerahi penghargaan tertinggi du bidang iptek nuklir kepada Dirjen BATAN pertama sekaligus mantan Menteri Kesehatan (alm) G.A. Siwabessy sebagai Bapak Atom Indonesia, sebagai bentuk terima kasih atas jasa-jasa almarhum dalam merintis dan memajukan perkembangan iptek nuklir di Indonesia (munawir).